Perasaan anak perlu kita bina dengan mengisi kasih sayang, kasih sayang yang dapat membangun kepribadian baik. Pembentukan ini bukan dengan memanjakan anak secara berlebihan karena jika berlebihan anak akan rapuh saat dia menghadapi berbagai cobaan di masa depan.
Pembinaan perasaan anak ini dilakukan oleh kedua orang tua, memberikan kehangatan kasih sayang secara langsung bukan hanya berupa meteri untuk sekedar membuat anak bahagia, namun ada beberapa hal yang juga kita perlu lakukan.
Nabi Muhammad memberikan memberikan beberapa pilar dan dikembangkan oleh pemerhati pendidikan islam dalam membentuk anak.
Pilar ke-1
Kecupan dan kasih sayang
Kecupan memberikan cahaya kepada hati anak, anak merasa disayangi, Rasulullah memberikan pesan diriwayatkan oleh Ahmad; Bukhari, Muslim dari 'Aisyah
"Telah datang beberapa orang baduwi menghadap Rasulullah dan bertanya,"Apakah engkau mengecup (mencium) anak-anakmu ? "Beliau menjawab "Ya."
Mereka kemudian berkata,"Tapi demi Allah, kami tidak mengecup anak-anak kami." Rasulullah kemudian Bersabdah,"Aku tidak punya daya apa-apa bilamana Allah SWT telah mencabut rasa kasih sayang dari dalam hatimu"
kemudian dari Abu Hurairah" Bahwa ia berkata,"NAbi mengecup hasan bin ali (cucu beliau), lalu A'raq bin Habis berkata, Sesunguhnya aku mempunyai 10 Anaknamun aku tidak pernah mengecup salah satupun dari mereka."
Rasulullah SAW kemudian Bersabdah,
"Siapa yang tidak menyayangi tidak akan disayangi"
Diantara bentuk kasih sayang Nabi kepada anak-anak adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwatkan oleh bukhari dari Annas bahwa beliau bersabdah, "Suatu ketika aku sudah mulai mengerjakan shalat dan akau bermaksud memanjangkannya. Namun aku mendengan suara tangis seorang anak sehingga aku pun mempersingkat shalat yang aku kerjakan karena aku sadar bahwa Ibunya tentu menjadi tidak tenang oleh tangis anaknya. "Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Lima kecuali Abu Dawud.
Dari Hadits lain, diriwayatkan dari Qatadah;
Rasulullah pernah mengimami orang-orang sembari mengendong Umamah binti zainab binti Rasulullah SAW. Jika beliau bersujud, maka beliau meletakkannya, dan jika berdiri beliau menggendongnya kembali." Dikeluarkan oleh Imam 6 kecuali Tirmidzi.
Diantara bentuk kasih sanyang seorang ibu yang mengagumkan pernah dicertakan oleh Nabi Muhamad SAW,Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dalam kedua kitabnya sahihnya, dan imam Nasai meriwayatkan dari Abu Huraiarah bahwa Rasulullah Bersabdah,
Dahulu ada dua orang wanita yang masing-masing telah melahirkan anaknya. Tiba-tiba ada seokor srigala memangsa bayi salah satu perempuan itu. Mengetahui bayinya telah meninggal, perempuan yang tubuhnya besar dengan diam-diam mencuri bayi temannya yang bertubuh kecil dan mengakui bahwa bayi itu adalah anaknya. perempuan yang satunya tidak mempercayai perempuan jahat tersebut adalah anaknya. dan perempuan yang satunya lagi tidak mempercayai pengakuan perempuan jahat tersebut dan terjadilah percekcokan hingga akhirnya mereka mereka mengadukan hal itu kepada Nabi Dawud.
Setelah kedua perempuan tersebut menceritakan kejadiannya, maka Dawud memutuskan bahwa perempuan bertubuh besar itulah yang menjadi Ibunya. Ketika mereka hendak keluar, tiba-tiba Nabi Sulaiman memanggilnya kembali dan berkata, "Ambilkan Pisau, karena aku hendak membelah bayi ini menjadi dua dan memberikannya kepada kalian berdua."
Melihat kejadian seperti itu ibu yang sesungguhnya tidak tega dan berteriak, "Semoga Allah mengasihimu, tidak sampai haitiku melihat bayi yang tidak berdosa akan disembelih. Biarlah bayi itu engkau serahkan kepada perempuan tetanggaku itu."
Sendangkan perempuan jahat itu malah tersenyum karena ia berfikir bahwa tetangganya akan megalami nasib yang sama, yaitu kehilangan anak yang dicintainya. Maka dengan akalnya yang cerdas Nabi Sulaiman memutuskan bahwa bayi itu mmang milik wanita yang kecil itu, dan memasukkan wanita jahat kedalam penjara, karena kejahatannya, yaitu mencuri dan menipu tetangganya."
Ibu yang berbadan besar tersebut adalah seorang Ibu yang berhati keras. Srigala telah mengambil anaknya namun ia tidak nampak sedih, bahkan justru menampakkan betapa keras hatinya yang tidak bisa dibayangkan.