CARA ROSUL BERSABAR ATAS MENINGGALNYA ANAK

Share on :
Dalam kehidupan ada saatnya kita merasa sedih dan ada pula saat Allah memberikan kesenangan, dalam menjalani kesedihan dan kesenangan yang telah dianugrahkan kita harus menghadapinya dengan benar, janganlah bersedih dengan mendalam juga ketika senang jangan pula terlalu.

Anak merupakan kesengangan sekaligus kesedihan yang diberikan, kesenangan adalah saat anak lahir dan tersenyum kepada kita, ada pula beberapa sahabat yang merasakan kesedihan karena kehilangan anaknya, sedih karena anaknya telah meninggal. Allah ta'alah pernah membahasnya dalam kitab Al-Qur'an Al-Kahfi:80-81)
Dan adapun anak itu maka kedua orangtuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa ia akan menforong kedua orangtuanya kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami hendaki, supaya tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari nak-anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada Ibu Bapak)

dalam riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Musa Al-Asari
Rasulullah bersabdah, 
Jika anak seorang hamba meninggal dunia, Allah akan berkata kepada malaikat, "Apakah kalian sudah mengambil nyawa hambaKu?"Para malaikat menjawab,"Ya. "Allah bertanya lagi,"Kalian telah mengambil buah hatinya?" Mereka menjawab, "Ya. Allah bertanya lagi,"Lalu apa yang dikatan oleh hambaKu?"
Para malaikat menjawab, "Ia membaca hamdalah (Memuji Allah) dan istrirja (mengucapkan innalilahi wainnalilahi roji'un, kita ini milik Allah dan hanya kepadanNyalah kita kembali). "Allah kemudian berfirman, "Kalu begitu, bangunkan untuk hambaku sebuah rumah didalam syurga dan namakan rumah tersebut dengan Baitul-Hamdi (Rumah Pujian)

wahai orangtua jika kita kehilangan anaknkita dengan cara Allah mengambilnya terlebih dahulu daripada kita kita harus tetap bersyukur karena sesunguhnya anak kita mempunyai tempat yang lebih baik yaitu Syurga, maka perbanyaklah berbuat kebaikan dan teruslah memperbaiki Agama dan amal perbuatan sehingga kita nanti bisa bertemu dengan anak kita yang ada di Surga yang tidak ada lagi batasan waktu seperti di dunia ini.
Sumber gambar : Arrahmah.com

Jika kita mendapati hal demikian apa yang kita harus lalkukan?

Rasulullah pernah menjelaskan;di dalam Bukhari dan Musim dari Anas bahwa 
Rasulullah mengunjungi putra beliau, Ibrahim, Ketika sudah mendekati ajalnya. Kedua mata beliau pun berlinang. Melihat hal itu Abdurrahman bin 'Auf berkata "Engkau menangis, ya Rasulullah?"Beliau menjawab,"Wahai putra Auf, ia merupakan rahmat."
Beliau kemudian melanjutkan, 
"Sesunguhnya mata ini meneteskan airnya, dan hatipun berseddih. Namun kami tidak akan mengatakan sesuatu kecuali yang diridhai oleh Rabb kita. Dan sesunguhnya kami wahai Ibrahim bersedih atas perpisahan denganmu ini."
Besedih diperbolehkan namun kanganlah sahabat merasa kehilangan, karena anak yang meninggal adalah titipan dan akan kita temui kembali saat berada di syurga.

POS TERBARU

loading...